Penurunan saham Asia mulai mereda pada Selasa karena investor menunggu data perdagangan China untuk mengukur kekuatan ekonomi terbesar kedua di dunia itu. Terlebih setelah penurunan tajam data lapangan kerja Amerika yang memengaruhi prospek ekonomi global.
Angka perdagangan China akan diumumkan Selasa, mengikuti inflasi tahunan yang diperkirakan melebihi ekspektasi pada Maret lalu. Namun hal itu tidak mengubah pandangan Beijing yang akan tetap fleksibel untuk melonggarkan kebijakan moneter menolong pertumbuhan. China juga akan mengumumkan laporan produk domestik bruto kuartal pertama pada Jumat.
Indeks MSCI Asia pasifik kecuali Jepang hampir tidak berubah. Sementara indeks Nikkei Jepang rata-rata dibuka naik 0,4 persen setelah mengalami penurunan paling tajam sebulan pada Senin kemarin.
Ekonomi China kemungkinan melambat dalam tiga tahun terakhir antara Januari dan maret tumbuh 8,3 persen. Angka itu masih jauh di atas target pemerintah sebesar 7,5 persen dalam setahun dan menuju pelambatan ekonomi dengan sedikit goncangan.
Sementara itu ekspektasi datang dari pengumuman kinerja perusahaan Amerika, karena Google dan JP Morgan Chase dijadwalkan mengumumkan kinerjanya. Diprediksi Alcoa juga akan menjadi komponen utama dari pergerakan Dow Jones setelah penutupan Selasa. Investor juga memiliki harapan terhadap saham perbankan AS karena bank-bank akan melaporkan kinerja kuartal pertama mulai Jumat.
Di pasar uang, dolar naik 0,2 persen terhadap yen di level 81,61 yen sedangkan untuk posisi euro menguat US$1,3112. Dolar sebelumnya melemah stelah kecewa terhadap data lapangan pekerjaan AS.
Harga minyak juga melemah pada Senin turun 0,1 persen menjadi US$102,38 per barel pada Selasa. Minyak mentah Brent turun 76 sen menjadi US$122,67 per barel pada Senin.
Sumber : http://us.wap.vivanews.com/news/read/303084-bursa-asia-tunggu-laporan-perdagangan-china
Tidak ada komentar:
Posting Komentar