Senin, 23 Mei 2011

Kepribadian Bangsa Timur

KEPRIBADIAN BANGSA TIMUR


Francis. L.K Hsu. Sarjana Amerika keturunan Cina, yang mengkombinasikan dalam dirinya keahlian didalam ilmu antropologi, psikologi, filsafat, dan kesusastraan cina klasik (homeostatis psikologi).

Hsu. Telah mengembangkan suatu konsepsi, bahwa dalam jiwa manusia sebagai makhluk sosial budaya itu mengandung delapan daerah lingkaran konsentris sekitar diri pribadi.

Nomor 7 dan 6 disebut daerah tak sadar dan sub sadar, yang berada di daerah pedalaman dari alam jiwa individu dan terdiri dari bahan pikiran dan gagasan yang terdesak kedalam, sehingga tidak disadari oleh individu dan terlupakan.

Nomor 5 disebut kesadaran yang tidak dinyatakan, pikiran-pikiran dan gagasan oleh individu tetapi disimpan didalam jiwanya sendiri dan tidak dinyatakan oleh siapapun (karena malu, takut salah, sungkan, tidak menemukan kata yang tepat, dan sebagainya).

Nomor 4 dinyatakan sebagai kesadaran yang terbuka, (pikiran-pikiran serta gagasan maupun perasaan).

Nomor 3 disebut lingkaran hubungan karib, mengandung konsepsi tentang orang-orang, binatang, atau benda-benda yang diajak bergaul secara karib dan akrab.

Nomor 2 disebut hubungan berguna, fungsi kegunaan (pedagang dan pembeli).

Nomor 1 disebut lingkaran hubungan jauh,  terdiri dari pikiran-pikiran dan sikap dalam jiwa manusia, tetapi jarang mempunyai arti dalam kehidupan sehari-hari.

Nomor 0 disebut lingkungan dunia luar, terdiri dari pikiran-pikiran dan anggapan tentang orang-orang diluar masyarakat dan Negara Indonesia.

Menurut L.K. Hsu. à yang menggambarkan kepribadian manusia adalah daerah lingkaran nomor 3. Hubungan yang berdasarkan cinta dan kemesraan dan juga rasa untuk bisa berbakti penuh dan mutlak merupakan suatu kebutuhan fundamental dalam kehidupan manusia. Tanpa adanya tokoh-tokoh, benda-benda kesayangan, tanpa Tuhan, tanpa ide dalam jiwanya, hidup kerohanian manusia tidak akan bisa seimbang dan selaras.

Konsep lain adalah konsep Jen. Dalam kebudayaan cina, yaitu; Manusia yang berjiwa selaras, manusia yang berkepribadian, adalah manusia yang dapat menjaga keseimbangan hubungan antara diri kepribadiannya dengan lingkungan sekitarnya yang paling dekat.

Kebudayaan timur à lebih mementingkan kehidupan rohani, mistik, gotong-royong, keramah-tamahan, dan lainnya.

Kebudayaan barat à mementingkan kebendaan, kelogisan, asa guna, dan individualisme.

Kamis, 19 Mei 2011

Cerita Rakyat dari Jawa Barat "Tangkuban Perahu"

Di Jawa Barat tepatnya di Kabupaten Bandung terdapat sebuah tempat rekreasi yang sangat indah yaitu Gunung Tangkuban Perahu. Tangkuban Perahu artinya adalah perahu yang terbalik. Diberi nama seperti karena bentuknya memang menyerupai perahu yang terbalik. Konon menurut cerita rakyat parahyangan gunung itu memang merupakan perahu yang terbalik. Berikut ini ceritanya.
Beribu-ribu tahun yang lalu, tanah Parahyangan dipimpin oleh seorang raja dan seorang ratu yang hanya mempunyai seorang putri. Putri itu bernama Dayang Sumbi. Dia sangat cantik dan cerdas, sayangnya dia sangat manja. Pada suatu hari saat sedang menenun di beranda istana, Dayang Sumbi merasa lemas dan pusing. Dia menjatuhkan pintalan benangnya ke lantai berkali-kali. Saat pintalannya jatuh untuk kesekian kalinya Dayang Sumbi menjadi marah lalu bersumpah, dia akan menikahi siapapun yang mau mengambilkan pintalannya itu. Tepat setelah kata-kata sumpah itu diucapkan, datang seekor anjing sakti yang bernama Tumang dan menyerahkan pintalan itu ke tangan Dayang Sumbi. Maka mau tak mau, sesuai dengan sumpahnya, Dayang Sumbi harus menikahi Anjing tersebut.
Dayang Sumbi dan Tumang hidup berbahagia hingga mereka dikaruniai seorang anak yang berupa anak manusia tapi memiliki kekuatan sakti seperti ayahnya. Anak ini diberi nama Sangkuriang. Dalam masa pertumbuhannya, Sangkuring se lalu ditemani bermain oleh seekor anjing yang bernama Tumang yang dia ketahui hanya sebagai anjing yang setia, bukan sebagai ayahnya. Sangkuriang tumbuh menjadi seorang pemuda yang tampan dan gagah perkasa.
Pada suatu hari Dayang Sumbi menyuruh anaknya pergi bersama anjingnya untuk berburu rusa untuk keperluan suatu pesta. Setelah beberapa lama mencari tanpa hasil, Sangkuriang merasa putus asa, tapi dia tidak ingin mengecewakan ibunya. Maka dengan sangat terpaksa dia mengambil sebatang panah dan mengarahkannya pada Tumang. Setibanya di rumah dia menyerahkan daging Tumang pada ibunya. dayanng Sumbi yang mengira daging itu adalah daging rusa, merasa gembira atas keberhasilan anaknya.
Segera setelah pesta usai Dayang Sumbi teringat pada Tumang dan bertanya pada pada anaknya dimana Tumang berada. Pada mulanya Sangkuriang merasa takut, tapa akhirnya dia mengatakan apa yang telah terjadi pada ibunya. Dayang Sumbi menjadi sangat murka, dalam kemarahannya dia memukul Sangkuriang hingga pingsan tepat di keningnya. Atas perbuatannya itu Dayang Sumbi diusir keluar dari kerajaan oleh ayahnya. Untungnya Sangkuriang sadar kembali tapi pukulan ibunya meninggalkan bekas luka yang sangat lebar di keningnya.Setelah dewasa, Sangkuriang pun pergi mengembara untuk mengetahui keadaan dunia luar.
Beberapa tahun kemudian, Sangkuriang bertemu dengan seorang wanita yang sangat cantik. Segera saja dia jatuh cinta pada wanita tersebut. Wanita itu adalah ibunya sendiri, tapi mereka tidak saling mengenali satu sama lainnya. Sangkuriang melamarnya, Dayang Sumbi pun menerima dengan senang hati. Sehari sebelum hari pernikahan, saat sedang mengelus rambut tunangannya, Dayang Sumbi melihat bekas luka yang lebar di dahi Sangkuriang, akhirnya dia menyadari bahwa dia hampir menikahi putranya sendiri. Mengetahui hal tersebut Dayang Sumbi berusaha menggagalkan pernikahannya. Setelah berpikir keras dia akhirnya memutuskan untuk mengajukan syarat perkawinan yang tak mungkin dikabulkan oleh Sangkuriang. Syaratnya adalah: Sangkuriang harus membuat sebuah bendungan yang bisa menutupi seluruh bukit lalu membuat sebuah perahu untuk menyusuri bendungan tersebut. Semua itu harus sudah selesai sebelum fajar menyingsing.
Sangkuriang mulai bekerja. Cintanya yang begitu besar pada Sangkuriang memberinya suatu kekuatan aneh. Tak lupa dia juga menggunakan kekuatan yang dia dapat dari ayahnya untuk memanggil jin-jin dan membantunya. Dengan lumpur dan tanah mereka membendung air dari sungai dan mata air. Beberapa saat sebelum fajar, Sangkuriang menebang sebatang pohon besar untuk membuat sebuah perahu. Ketika Dayang Sumbi melihat bahwa Sangkuriang hampir menyelesaikan pekerjaannya, dia berdoa pada dewa-dewa untuk merintangi pekerjaan anaknya dan mempercepat datangnya pagi.
Ayam jantan berkokok, matahari terbit lebih cepat dari biasanya dan Sangkuriang menyadari bahwa dia telah ditipu. Dengan sangat marah dia mengutuk Dayang Sumbi dan menendang perahu buatannya yang hampir jadi ke tengah hutan. Perahu itu berada disana dalam keadaan terbalik, dan membentuk Gunung Tangkuban Perahu(perahu yang menelungkub). Tidak jauh dari tempat itu terdapat tunggul pohon sisa dari tebangan Sangkuriang, sekarang kita mengenalnya sebagai Bukit Tunggul. Bendungan yang dibuat Sangkuriang menyebabkan seluruh bukit dipenuhi air dan membentuk sebuah danau dimana Sangkuriang dan Dayang Sumbi menenggelamkan diri dan tidak terdengar lagi kabarnya hingga kini.

Hikmat Cinta

' Tiada hari tanpa ngobrolin cinta '

Betul itu , tidak salah . Setiap hari dan setiap saat semua orang di dunia ini tak pernah berhenti - henti membicarakan masalah yang berkaitan dengan cinta .

Dalam kehidupan manusia , cinta sering menampakkan diri dalam berbagai bentuk . Kadang - kadang seseorang mencintai dirinya sendiri , kadang - kadang mencintai orang lain . Cinta pada diri sendiri membuat seseorang akan mampu menjaga dirinya . Bayangkan kalau seseorang tidak mencintai diri sendiri , pasti ia takkan peduli dengan kondisi dirinya . Kalau ia sudah mencintai diri sendiri , akan muncul dorongan sebaliknya , yaitu membenci segala sesuatu yang dapat menjatuhkankan dirinya . Namun yang patut diingat adalah cinta pada diri sendiri pun harus diimbangi dengan bentuk - bentuk cinta pada yang lain .

Lalu apa arti cinta itu sendiri ?

Menurut pandangan umum , Cinta adalah sebuah perasaan ingin membagi secara bersama - sama atau sebuah perasaan afeksi terhadap seseorang . Pendapat lainnya , cinta adalah sebuah aksi atau kegiatan aktif yang dilakukan manusia terhadap objek lain baik berupa pengorbanan diri , empati , perhatian , memberikan kasih sayang , membantu , menuruti perkataan , mengikuti , patuh , dan mau melakukan apa saja yang diinginkan objek tersebut .

Tapi menurut saya , Cinta itu pada dasarnya adalah untuk saling menyelamatkan , saling melindungi dan membahagiakan diri . Jika kita mencintai diri atau pun orang lain dengan sepenuh hati , itu artinya kita menggantungkan diri pada makhluk yang dengan berbagai kelemahannya belum tentu dapat memberikan semua kebahagiannnya . Oleh karena itu , cinta yang sepenuh hati hanya patut kita berikan pada Tuhan yang sudah pasti memberikan respon yang dapat menentramkan hati , karena Dia pasti akan memberikan balasan setimpal bahkan lebih daripada yang kita berikan kepada - Nya .

Mungkin kita beralasan bahwa respon dari sesama makhluk itu dapat terlihat , sedangkan respon dari - Nya tidak bisa terlihat . Misalnya , kalau kita tertawa kepada seseorang kita bisa langsung melihat responnya , apakah ia membalas tertawa ataukah malah cemberut .

Respon dari Tuhan memang tak dapat terlihat secara kasat mata , namun dapat dirasakan . Nah , untuk dapat merasakannya tentunya seseorang mesti benar - benar tulus dalam mencintai - Nya . Sepanjang cinta kita pada - Nya masih terkalahkan oleh cinta kita pada hal - hal lain selain diri - Nya , tentu kita akan sangat sulit merasakan respon itu . Selain itu , kalau yang menjadi ukuran adalah hal - hal yang kasat mata saja , sangat mungkin apa - apa yang terlihat oelh mata itu sangat bertolak belakang dengan apa yang ada di dalam hati atau pikiran . Contohnya saja saat kita tersenyum pada seseorang dan orang lain pun tersenyum , apa kita bisa memastikan bahwa senyumnya itu pun benar - benar tulus ? Atau jangan - jangan di balik senyumnya itu dia sangat membenci kita , senyumnya hanya sekedar lips service semata . Sungguh , kita betul - betul tidak tahu apa yang sesungguhnya berada di balik respon yang ditampakkan seseorang . Seperti kata pepatah bilang , ' Dalamnya lautan kan kuselami , hati orang siapa yang tahu ' .

Sedangkan Tuhan , Ia Maha Tahu sejauh mana kadar cinta seorang manusia pada diri - Nya . Bahkan , Ia pun tahu sangkaan tiap - tiap hamba - Nya pada diri - Nya . Jadi , respon yang kasat mata tidaklah dapat dijadikan ukuran . Hakikat yang sebenarnya adalah di dalam hati , sesuatu yang amat halus dan lembut , abstrak , tidak berupa dan tidak dapat diraba . Segala tindakan yang dilakukan akan terasa lebih indah bila dilakukan dengan hati . Lain lagi ceritanya kalau hanya dilakukan karena dorongan fisiologis semata .

Saat melihat di jalanan ada dua bocah ABG yang sedang asyik - asyiknya bercanda dan tertawa dengan mesra dibawah remang - remang lampu taman , seolah - olah dunia milik mereka berdua . Hampir semua orang pasti pernah mengalami berbagai pengalaman tentang asam - manis - pahitnya cinta . Mulai dari main mata , lirik sana lirik sini , kenalan , pacaran , seterusnya dan seterusnya. Maka aku dapat mengambil kesimpulan, kadang manusia itu seperti hewan, cinta hanya digunakan untuk menipu , hanya untuk sekadar memenuhi bisikan setan yang ngakak puas dengan akal bulusnya yang diikuti mereka . Setelah pengalaman yang dialami selama ini , pantaslah banyak yang mendesis pada mereka , ' Kasihan , pastilah tak terpikir oleh mereka tentang getirnya sebuah pengkhianatan ' Dan pastilah mereka sudah beranggapan bahwa yang mereka rasakan sekarang adalah yang disebut dengan cinta .

Kita tentu tahu , cinta zaman sekarang sudah dibentuk oleh opini media massa , acara televisi contohnya , mulai model cintanya orang - orang Barat hingga roman picisan yang dikemas dalam bentuk sinetron , sineTV , FTV atau apa pun lah namanya . Itu semua ternyata hanyalah kamuflase belaka . Disadari atau tidak , diakui atau tidak , berbagai acara itu telah mengajarkan kita tentang cinta yang semu . Dan anehnya , orang selalu mengikuti setiap pesan tanpa berpikir panjang apakah pesan itu positif atau negatif untuk dirinya . Atau mungkin kita terlalu dungu , tidak mengerti sebuah trik dari sekelompok orang dibalik layar yang membuat skenario semua ini . Wajarlah kalau para remaja mudah sekali mereka jadikan sebagai objek . Dan memang luar biasa sekali pengaruh media massa , begitu mudah mengubah perilaku orang .

Begitulah realita cinta yang saya saksikan kini . Kalau selama ini kita selalu patuh terhadap pesan cinta yang ditampilkan oleh si sutradara , kenapa kita tak mencoba patuh kepada pesan cinta dari Sang Maha Sutradara . Kalau kita mencintai seseorang , cintailah dia ala kadarnya . Karena bisa jadi ia membenci kita . Kalau kita membenci seseorang , bencilah dia ala kadarnya . Karena bisa jadi ia mencintai kita . Jadikanlah cinta untuk mendapatkan berkat - Nya , dan janganlah kita mencari cinta untuk mendapatkan kenikmatan sesaat yang menyesatkan .

Tak ada yang kebetulan di dunia ini . Semuanya berjalan atas rencana dan pengetahuan Tuhan . Bahkan tiada sehelai daun pun yang gugur , melainkan Dia mengetahuinya . Berbicara cinta , artinya berbicara keyakinan . Lantunan cinta , adalah tembang pengorbanan yang menumbuhkan ketegaran dan daya juang yang tinggi . Hingga saat cinta terkhianati , tak berujung putus asa atau penyesalan . Dan bila cinta terjawab , Tuhan pun kan selalu menyertai .

Jadi makna cinta sejati sederhananya , menurut saya adalah cinta terhadap seseorang yang didasari atas kecintaan yang sama terhadap Tuhan , bukan karena si dia cakep , cantik , tajir , pinter , dan semua objek fisiologis lainnya . Itu semua hanyalah opsional . Sebab , cinta yang berasal dari satu keyakinan akan timbul sebuah kepercayaan , dari sebuah kepercayaan lahirlah kesetiaan dan dari kesetiaan maka itulah yang disebut dengan cinta .

Mengapa Manusia Menciptakan Keindahan


Keindahan itu pada dasarnya adalah alamiah (wajar). Alam ciptaan Tuhan. Ini berarti keindahan itu ciptaan Tuhan.
Pengungkapan keindahan dalam karya seni didasari oleh motivasi.
  1. Tata nilai yang telah usang : Tata nilai
Yang terjelma dalam adat istiadat yang sudah tidak sesuai lagi dengan keadaan (mis. Kawin paksa, pingitan) Novel yang menggambarkan keadaan ini ialah “Layar Berkembang” oleh Sutan Takdir Alisyabana, atau “Siti Nurbaya” oleh Marah Rusli.
  1. Kemerosotan Zaman          kemerosotan moral dapat diketahui dari tingkah laku dan perbuatan manusia yang bejad (korupsi, kejahatan seksual, dll) tanpa menghiraukan ketentuan dan hukum agama dan moral masyarakat.
  2. Penderitaan Manusia         banyak factor yang membuat manusia menderita, manusialah yang membuat orang menderita karena nafsu ingin berkuasa, tidak hati-hati, keadaan demikian tidak menyenangkan.
  3. Keagungan Tuhan            dapat dibuktikan dengan melalui keindahan alam dan ketentuan alam semesta serta kejadian-kejadian alam, keindahan alam merupakan keindahan mutlak ciptaan Tuhan, manusia hanya dapat meniru.
Keindahan adalah sesuatu yang mendatangkan rasa sedang bagi yang melihatnya (Leo Tolstoy, pujangga Rusia), keindahan adalah sesuatu yang mendatangkan rasa senang (Humo, pujangga Inggris), dan keindahan adalah sesuatu yang paling banyak mendatangkan rasa senang (Hemsterhuis, pujangga Belanda)
Keindahan adalah susunan yang teratur dari bagian yang erat antara satu dengan lainnya (Baumgarten, pujangga Jerman), keindahan adalah sesuatu yang memiliki proporsi yang harmonis (Shaftesbury, pujangga Jerman), Keindahan adalah keserasian obyek dengan tujuannya (Emmanuel Kant).
Keindahan atau keserasian diwujudkan dalam bentuk ukuran, perpaduan, pertentangan atau keseimbangan. Ukuran segi panjang yang indah adalah 3 berbanding 5, perpaduan kulit yang gelap dengan baju yang berwarna lembut adalah serasi, pertentangan tinggi rendah atau keras lembutnya suara musik adalah indah dan keseimbangan yang tercipta dari seorang yang bertubuh tinggi mengenakan baju bergaris horisontal atau orang yang pendek mengenakan baju bergaris vertikal adalah serasi.
Keindahan berasal dari kata indah yang artinya bagus, cantik, atau elok. Indah sama dengan “beauty” (bahasa Inggris), “Beau” (bahasa Perancis) atau “Bello” (bahasa Italia). Keindahan dapat diartikan secara artistik, terbatas, dan luas.
Keindahan dalam arti artistik bersifat subyektif, artinya keindahan tersebut merupakan hasil hubungan antara pikiran dengan benda yang diamati. Keindahan artistik ditentukan oleh unsur dinamis berupa kesan yang berubah akibat dunia yang selalu berubah-ubah.Unsur dinamis menyebabkan keindahan artistik juga dinamis, artinya kendahan dinilai sesuai dengan tempat dan jamannya. Dengan demikian, keindahan dalam arti artistik merupakan hasil hubungan antara pikiran dengan benda yang diamati yang selalu berubah kesannya sesuai tempat dan jamannya.
Keindahan dalam arti artistik disebut juga dengan keindahan seni yang merupakan pengutaraan isi jiwa atau perasaan sang penciptanya. Isi jiwa manusia dapat berbentuk rasa indah, rasa lucu (kosmis), rasa sedih (tragis) rasa gaib (magic) dan sebagainya. Hasil karya seni mencerminkan isi jiwa sang penciptanya dan mengungkapkan keindahan dalam arti artistik (seni).
Menurut Profesor Bruyne, seni adalah perpaduan perasaan dan pengetahuan yang disebut intuisi atau perasaan yang matang yang lahir dengan sendirinya dan diwujudkan dalam bentuk karya seni nyata. Puisi “Aku” karangan Chairil Anwar yang merupakan karya seni puisi baru dan sebagai bentuk protes terhadap karya seni yang berlaku pada masa itu. Lukisan “Monalisa” karya Leonardo da Vinci membawa pesan bahwa wanita cantik akan selalu menarik dan menggambarkan keagungan Tuhan yang menganugerahkan kecantikan pada seorang wanita.
Keindahan dalam arti seni berbeda dengan keindahan dalam arti terbatas yang bersifat obyektif dan dipengaruhi unsur statis. Unsur statis merupakan ciri estetis yang melekat pada bentuk dan warna suatu benda sehingga relatif tetap dari masa ke masa dan di semua tempat.
Ciri estetis pada keindahan dalam arti terbatas diperoleh dari kebiasaan manusia dalam berpikir, merasa dan akhirnya mengambil sikap. Bentuk sikap yang muncul, misalnya senang-benci, puas-kecewa, dan sebagainya. Sikap-sikap tersebut dipengaruhi oleh kepekaan seseorang dalam melihat bentuk dan warna yang menimbulkan rasa senang. Inilah yang dimaksud keindadahan dalam arti terbatas.
Dalam arti luas, keindahan adalah segala yang baik seperti keindahan alam atau keindahan moral. Sikap yang halus, lembut, sopan atau beradab merupakan keindahan moral. Keindahan juga diartikan sebagai segala yang wajar, artinya lukisan wanita yang lebih cantik dari wajah aslinya tidaklah indah, karena lukisan tersebut kurang wajar.
Keindahan moral, seperti sikap yang halus, lembut, sopan, atau beradab dapat ditunjukkan oleh anggota badan, cara berbahasa serta perpaduan pikiran perasaan dan kemauan.
Sikap yang halus dapat ditunjukkan oleh anggota badan seperti kaki, tangan, kepala, bahu, bibir, mulut, mata, atau muka. Kaki melipat atau mengangkang menunjukan sifat tidak halus. Demikian pula dengan cara meraba atau menjabat tangan, kepala yang menunduk atau mengangguk, bahu yang terbuka atau mengangkat, bibir yang dimencongkan atau dimonyongkan, mulut yang mengatup atau menganga, mata yang melirik atau terbelalak, muka yang berseri ditengah musibah atau berkerut di saat orang sedang senang dan sebagainya menunjukan sifat-sifat yang tidak halus, tidak sopan atau tidak beradab.
Untuk menampilkan sikap yang halus seseorang dapat menunjukkannya dengan cara berbahasa, yakni dengan pilihan kata yang sopan dan tidak kotor, susunan kalimat yang tidak kacau, rangkaian kalimat yang teratur, nada suara yang sesuai keadaan untuk tinggi maupun rendahnya, serta irama suara yang sesuai, keras atau lembutnya.
Sikap halus juga dapat ditunjukkan oleh perpaduan pikiran perasaan dan kemauan atau perpaduan cipta, rasa dan karsa. Perpaduan tersebut dinamakan Trias dinamika yang mempengaruhi sikap seseorang. Pikiran yang kusut menyebabkan seseorang terlihat murung, perasaan yang riang menyebabkan seseorang terlihat lincah dan adanya kemauan menyebabkan seseorang melakukan sesuatu.
(http://filsafatmulyo.wordpress.com/2010/05/10/makna-dan-hakekat-keindahan/)

Manusia dan Cinta Kasih


Menurut kamus Bahasa Indonesia W. J. S.Poerwadarmita,
Cinta : Rasa sangat suka atau rasa sayang (kepada), sedangkan kekasih, adalah perasaan sayang atau menaruh belas kasihan.
Erick Fromm           Cinta selalu menyatakan unsur-unsur :
Pengasuh, mis. Cinta seorang ibu pada anaknya, tanggung jawab, perhatian dan pengenalan.
Didalam kitab suci Al-Qur’an, ditemui adanya fenomena cinta yang tersembunyi dalam jiwa manusia, yang memiliki tiga tingkatan :
  1. Cinta tingkat tinggi, adalah cinta kepada Allah.
  2. Cinta tingkat menengah, cinta kepada orang tua, anak, saudara, suami/istri.
  3. Cinta tingkat rendah, cinta yang lebih mengutamakan keluarga, harta dan tempat tinggal.
Hikmah cinta adalah sangat besar, hanyalah orang yang telah diberi kefahaman dan kecerdasan yang mampu merenungkannya. Hikmah tersebut adalah :
-        Sesungguhnya cinta merupakan ujian yang berat dan pahit dalam kehidupan manusia, karena setiap cinta akan selalu menghadapi rintangan.
-        Cinta merupakan pendorong bagi kehidupan
-        Cinta merupakan factor utama dalam kelanjutan kehidupan manusia
-        Cinta merupakan pengikat yang kuat dalam hubungan antar keluarga
MANUSIA DAN KEINDAHAN
Keindahan identik dengan kebenaran, keduanya mempunyai nilai yang sama yaitu abadi dan mempunyai daya tarik.
Keindahan bersifat universal, tidak terikat oleh selera perseorangan waktu dan tempat, keindahan itu suatu konsep abstrak, keindahan itu baru jelas atau dapat dinikmati kalau bentuk atau karya.
The Liang Gie dalam buku “ Garis besar estetika “ keindahan itu terjemahan dari kata Beautiful. Dalam Bahasa Prancis, “Beau” sering juga disebut The beautiful (benda atau hal yang indah)
Pengertian Keindahan menurut luasnya :
  1. Keindahan menurut arti yang luas adalah Menurut Plato, merupakan watak yang indah, hukum yang indah, sedangkan Aristoteles merumuskan keindahan sebagai sesuatu yang baik juga menyenangkan.
  2. Keindahan menurut estetis murni adalah menyangkut pengalaman estetis dari seseorang dalam hubungannya dengan segala sesuatu yang diserapnya. (berdasarkan penglihatan, harmoni dalam pendengaran)
  3. Keindahan dalam arti sempit adalah menyangkut benda-benda yang diserapnya dengan penglihatan yaitu berupa bentuk dan warna.
Cinta adalah bagian dari fitrah, orang yang kehilangan cinta dia tidak normal tetapi banyak juga orang yang menderita karena cinta. Bersyukurlah orang-orang yang diberi cinta dan bisa menyikapi rasa cinta dengan tepat.
Hikam: “Dijadikan indah pada pandangan manusia, kecintaan kepada apa-apa yang diinginkan yaitu wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup didunia dan disisi Allah tempat kembali yang baik.” (Al-Qur`an: Al-Imron ayat 14)
Cintamu kepada sesuatu menjadikan kamu buta dan tuli (HR. Abu Dawud dan Ahmad)
Cinta memang sudah ada didalam diri kita, diantaranya terhadap lawan jenis. Tapi kalau tidak hati-hati cinta bisa menulikan dan membutakan kita.
Cinta yang paling tinggi adalah cinta karena Allah cirinya adalah orang yang tidak memaksakan kehendaknya. Tapi ada juga cinta yang menjadi cobaan buat kita yaitu cinta yang lebih cenderung kepada maksiat. Cinta yang semakin bergelora hawa nafsu, makin berkurang rasa malu. Dan, inilah yang paling berbahaya dari cinta yang tidak terkendali.
Islam tidak melarang atau mengekang manusia dari rasa cinta tapi mengarahkan cinta tetap pada rel yang menjaga martabat kehormatan, baik wanita maupun laki-laki. Kalau kita jatuh cinta harus hati-hati karena seperti minum air laut semakin diminum semakin haus. Cinta yang sejati adalah cinta yang setelah akad nikah, selebihnya adalah cobaan dan fitnah saja.
Cara untuk bisa mengendalikan rasa cinta adalah jaga pandangan, jangan berkhalwat berdua-duaan, jangan dekati zina dalam bentuk apapun dan jangan saling bersentuhan.
Bagi orang tua yang membolehkan anaknya berpacaran, harus siap-siap menanggung resiko. Marilah kita mengalihkan rasa cinta kita kepada Allah dengan memperbanyak sholawat, dzikir, istighfar dan sholat sehingga kita tidak diperdaya oleh nafsu, karena nafsu yang akan memperdayakan kita. Sepertinya cinta padahal nafsu belaka.
(http://www.dudung.net/artikel-islami/hakikat-cinta.html)